Thursday, September 12, 2019

mesin gerinda

LAPORAN PRAKTEK TEKNIK PERAWATAN MEKANIK
MESIN GERINDA (GRINDING MACHINES)


Oleh :


                        Nama                        :   Wahyu Islami (18TPM030)
                        Mata Kuliah             :   Teknik Perawatan Mekanik
                        Dosen Pembimbing 





PROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN
AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI MANUFAKTUR
BANTAENG
2019


KATA PENGANTAR
            Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan  laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
           penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan dengan judul “ Perawatan Alat Mekanik ”.
           Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya, Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon  maaf yang sebesar-besarnya.
      Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang......................................................................................
1.2   Rumusan masalah.................................................................................
1.3  Tujuan....................................................................................................
BAB II TEORI DASAR JENIS - JENIS PERAWATAN
2.1   Pengertian Perawatan..........................................................................
         2.2   Tujuan Perawatan................................................................................
         2.3   Cara Cara Perawatan...........................................................................
         2.4   Jenis Jenis Perawatan..........................................................................
         2.5   Kaidah Perawatan...............................................................................
BAB III PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN
         3.1   Perawatan Korektif (Corrective Maintenance)....................................
         3.2   Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)...................................
BAB IV PERAWATAN MESIN (MESIN GERINDA DUDUK)
     
   4.1  Pengertian Mesin Gerinda...................................................................
         4.2  Fungsi Mesin Gerinda.........................................................................
         4.3  Jenis Jenis Mesin Gerinda...................................................................
         4.4  Bagian Bagian Mesimn Gerinda.........................................................
         4.5  Jenis-Jenis Batu Gerinda dan fungsinya.............................................
BAB V PENGONTROLAN DAN PENCATATAN (KATRU INSPEKSI)
BAB VI HASIL INSPEKSI DAN METODE PERAWATAN
BAB VII PENUTUP
         7.1  Kesimpulan.........................................................................................
         7.2  Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Mesin gerinda (grinding machines) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasive melalui gesekan antara material abrasivedengan benda kerja/ logam. Selain untuk memotong logam/ benda kerja sesuai ukuran, proses gerinda ini juga untuk finishing (memperhalus dan membuat ukuran yang akurat pada permukaan benda kerja). Menggerinda dapat juga digunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, serta dapat juga digunakan untuk menyiapkan permukaan benda kerja yang akan dilas. Mesin gerinda terutama dirancang untuk menyelesaikan suku cadang yang permukaannya silindris, datar atau penyelesaian permukaan dalam (Amstead, 1992).
Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart tabel atau grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam penyelesaian dengan bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstruksi, ini cenderung akan memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja yang tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil, pendinginan yang tidak konsisten, dll. Meskipun demikian, dengan 2 peralatan penggerindaan yang lebih kompeten maka performanya dapat dikontrol dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang diijinkan (Marinescu, 2004). Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka diperlukan pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Penggerindaan bukan suatu proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut ialah kerusakan yang berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keausan roda gerinda yang cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini dengan tepat maka dibantu oleh pemahaman yang benar dan saling mempengaruhi dari faktor-faktor menggerinda. Permasalahan yang biasa ditemui dianalisa didalam proses agar dapat berhasil menunjukan bagaimana parameter-perameter itu dapat dioptimalkan dan diperbaiki kualitas gerinda.
1.2  Rumusan Masalah
       1.  Pengertian Perawatan ?
       2.  Tujuan Perawatan ?
       3.  Cara Cara Perawatan ?
       4.  Jenis Jenis Perawatan ?
       5.  Kaidah Perawatan ?
       6.  Perawatan Korektif ?
       7.  Perawatan Preventif /
       8.  Apa itu mesin gerinda
      9.  Jenis-jenis mesin gerinda?
     10.  Bagian-bagian utama mesin gerinda?
     11. Jenis-jenis batu gerinda berserta fungsinya?
     12. Rumus teori perhitungan mesin gerinda ?

1.3   Tujuan
        Laporan ini dibuat dengan tujuan  sebagi tugas akhir mata kuliah praktek perawatan mekanik agar dapat mengetahui lebih banyak tentang mesin gerinda tangan beserta cara pengoperasiannya agar mempunyai dasar pengetahuan dan pengalaman sehingga memudahkan kita pada saat melaksanakan proses penggerindaan dengan penggunaan roda gerinda yang sesuai dengan material benda kerja yang akan digerinda dan bermanfaat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.










BAB II
TEORI DASAR JENIS JENIS PERAWATAN

2.1      Pengertian Perawatan
      Perawatan menurut supandi (1990) adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya.Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa :
  • Fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi.
  • Peralatan yang dapat digunakan terus untuk berproduksi adalah hasil adanya perawatan.
  • Aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan pekerjaan, cara penanganan dan lain-lain.
  • Aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.
Kegiatan perawatan dilakukan untuk perbaikan yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu kondisi ke kondisi lain yang lebih baik. Banyaknya pekerjaan perawatan yang dilakukan tergantung pada :
  • Batas kualitas terendah yang dijinkan dari suatu komponen.
Sedangkan batas kualitas yang lebih tinggi dapat dicapai dari hasil pekerjaan perawatan.
  • Waktu pemakaian atau lamanya operasi yang menyebabkan berkurangnya kualitas peralatan.
Dalam hal ini komponen (peralatan) dapat menjadi sasaran untuk terkena tekanan-tekanan, beban pakai, korosi dan pengaruh-pengaruh lain yang bisa mengakibatkan menurunnya atau kehilangan kualitas lain yang mengakibatkan menurunnya atau kehilangan kualitas, sehingga kemampuan komponen berkurang ketahanannya.

Istilah perawatan dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk menjaga atau memperbaiki setiap fasilitas, seperti  bagian dari pabrik, peralatan, gedung beserta isinya, sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam hal ini gabungan dari istilah “perawatan” dan “perbaikan” (maintenance and repair) sering digunakan karena sangat erat hubungannya. Maksud dari penggabungan tersebut ialah:
  • Perawatan sebagai aktivitas untuk mencegah kerusakan.
  • Perbaikan sebagai aktivitas untuk memperbaiki kerusakan.

2.2.   Tujuan Perawatan
          Tujuan dilakukannya kegiatan perawatan (maintenance) adalah sebagai berikut :
  1. Memungkinkan tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayanan (service) dan pengoperasian peralatan secara tepat.
  2. Meminimalkan biaya total produksi yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pelayanan dan perbaikan.
  3. Memperpanjang waktu pakai suatu mesin atau peralatan.
  4. Meminimumkan frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses operasi.
  5. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan.
  6. Meningkatkan kapasitas, produktivitas, dan efisiensi dari sistem yang ada.
Untuk dapat menjaga/mempertahankan kondisi mesin-mesin dalam keadaan siap pakai, pada umumnya langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
·         Mengadakan pemeriksaan yang teratur untuk mencegah terjadinya kerusakan.
·         Mendesain mesin dan peralatan yang dapat menunjang kemudahan pemeriksaan dan perbaikan mesin-mesin tersebut.
·         Menyediakan perlengkapan perawatan yang cukup bagi petugas teknisi.
·         Menggunakan kebijakan perawatan pencegahan dengan mengganti komponen-komponen yang kritis sebelum mengalami kerusakan total.
·         Memelihara suku cadang sehingga selalu berada dalam kondisi baik dan siap pakai.

2.3.   Cara Cara Perawatan
   Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi dua cara :
  1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan ke masa depan, terkontrol dan tercatat.
  1. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Cara pekerjaan perawatan darurat yang tidak direncanakan (Unplanned emergency maintenance).
2.4    Jenis Jenis Perawatan
    Bentuk-bentuk perawatan (Supandi;1990) dibagi kedalam beberapa kelompok yaitu :

A.    Perawatan Preventif (Preventive Maintenance).
      Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Perawatan preventif  dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan.
Kegiatan preventive maintenance dibagi menjadi dua kelompok :
1.      Subjective Monitoring
Monitoring yang dilakukan dengan menggunakan indera seperti mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan, dan membaui, kemudian mengestimasi kondisi berdasarkan indera tersebut. Perawatan ini bersifat subjektif karena bergantung pada keahlian operator dalam memonitor kondisi mesin.

2.      Objective Condition Monitoring
Monitoring yang dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh alat ukur. Pada metode ini perawatan dilakukan dengan cara memasangkan alat ukur pada peralatan/mesin yang tidak sedang beoperasi, kemudian sensor dari alat ukur tersebut akan memberikan informasi bila terjadi penyimpangan.
B.     Perawatan Korektif (Corrective Maintenance).
Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Perawatan korektif termasuk dalam cara perawatan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini dapat mengadakan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
C.     Perawatan Berjalan (Running Maintenance).
Perawatan yang dilakukan pada saat fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan ini termasuk cara perawatan yang direncanakan untuk diterapkan pada peralatan dalam keadaan operasi.Perawatan dalam kondisi berjalan diterapkan pada mesin-mesin yang harus beroperasi terus menerus dalam proses produksi. Kegiatan perawatan monitoring secara aktif. Diharapkan dari hasil dari perbaikan yang dilakukan secara cepat dan terencana ini dapat menjamin kondisi proses produksi tanpa adanya gangguan yang mengakibatkan kerusakan.
D.    Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Perawatan prediktif dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indera atau dengan alat-alat monitor canggih.

Teknik-teknik dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat dan tepat. Perawatan dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang realistis tanpa melakukan pembongkaran total untuk menganalisisnya
E.     Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance)
Perawatan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. Beberapa peralatan pabrik yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari proses yang lainnya, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses produksi apabila terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan perawatan , karena biaya perawatan lebih besar daripada biaya kerusakannya.
F.      Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perbaikan yang segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga. Perawatan darurat ini termasuk cara perawatan yang tidak direncanakan. (unplanned maintenance).
Gambaran hubungan masing-masing perawatan terlihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1  Hubungan antara berbagai bentuk perawatan
Sumber : Supandi (1990)
Pada dasarnya, tidak semua bentuk perawatan cocok diterapkan pada setiap mesin atau peralatan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan beberapa pertimbangan dalam memilih metode peramalan yang tepat, karena pemilihan strategi perawatan yang sesuai dapat menghasilkan kondisi mesin/peralatan yang optimum. Terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan acuan dalam memilih metode perawatan yang cocok, yaitu :
  • Jumlah mesin/peralatan yang digunakan.
  • Umur masin-masin mesin yang digunakan.
  • Tingkat produksi perusahaan.
  • Tingkat keahlian teknisi yang dimiliki perusahaan.
Pelaksanaan kegiatan perawatan tidak terlepas dari penjadwalan perawatan. Penjadwalan perawatan untuk tiap komponen pada setiap mesin dapat berbeda, bergantung pada lamanya selang waktu kerusakan dan kapasitas kerja yang dimiliki mesin atau komponen yang bersangkutan.
Oleh karena itu, penggunaan nilai mean time to failure (MTTF) sebagai acuan dalam membuat penjadwalan perawatan sangatlah penting untuk menghindari terjadinya tindakan perawatan yang terlalu sering atau perawatan yang jarang dilakukan. Apabila tindakan perawatan terlalu sering dilakukan, maka dapat menimbulkan pemborosan baik dari segi biaya, tenaga kerja, maupun waktu. Sedangkan bila tindakan perawatan jarang dilakukan maka kemungkinan terjadinya kerusakan dini pada suatu mesin atau komponen akan semakin besar.
2.5   Kaidah Perawatan
  Kaidah perawatan merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan perawatan yaitu sebagai bahan untuk melakukan analisa awal terhadap mesin atau sistem yang akan dirawat. Acuan-acuan tersebut meliputi acuan-acuan tentang apa yang dimaksud dengan perawatan sistem, kelaikan sistem, kemampuan operasional, kesiapan sistem (Availability), keandalan sistem (Reliability) dan penggunaan sumber daya.


  1. Perawatan Sistem
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar sistem berada selalu dalam keadaan siap pakai (Serviceable) atau memulihkan kembali kondisi sistem kedalam kondisi siap pakai.
  1. Kelaikan Sistem
Kelaikan sistem adalah kemampuan terancang pada suatu sistem untuk melaksanakan fungsinya secara aman dan dalam batasa-batas kondisi operasional yang telah ditetapkan, ditentukan oleh besaran konfigurasi, standar konstruksi, spesifikasi performansi dan spesifikasi teknis.
  1. Kemampuan Operasional
Kemampuan operasional adalah kemampuan yang dimiliki oleh mesin/sistem untuk melakukan bermacam-macam operasi sesuai dengan yang diharapkan atau diperlukan.
  1. Kesiapan (Availability)
Kesiapan (availability) adalah keadaan siat suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah (kuantitas) maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk melaksanakan proses operasi. Kesiapan (avalability) tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan atau efektifitas dari kegiatan perawatan yang telah dilakukan.
  1. Keandalan (Reliability)
Keandalan (reliability) merupakan kemungkinan suatu sistem atau peralatan mampu melaksanakan misi atau fungsi tertentu pada kondisi tertentu tanpa adanya kegagalan.
  1. Penggunaan Sumber Daya
Kriteria efisiensi erat kaitannya dengan penggunaan sumber daya seefisien mungkin, sehingga setiap kegiatan perawatan yang tidak menimbulkan dampak positif baik terhadap kesiapan sistem maupun kesiapan operasional yang dinilai tidak efisien harus dihindari atau bahkan dikurangi seminimal mungkin.
BAB III
PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN

Dalam proses perawatan mesin gerinda terdapat perawatan yang di rencanakan adapun perawatan yang di rencanakan sebagai berikut adalah perawatan korektif dan perawatan preventif :
3.1    Perawatan Korektif (Corrective Maintenance).
         Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Perawatan korektif termasuk dalam cara perawatan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini dapat mengadakan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
3.2   Perawatan Preventif (Preventive Maintenance).
         Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Perawatan preventif  dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan.










BAB IV
PERAWATAN MESIN GERINDA

4.1    Pengertian Mesin Gerinda

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimG_4ZaMBHQ0VXV8_5p5m1gB4usHdA323Igo0KqZcTLASzq4NtiEpS9LQjWBwvnXORwEEsw68qKF788mjFmgcUO8k76BV5HGuakXrzmVcAOQE7MmQXXxDHEXlLYoM6SLW8pvd_AtCaP0c/s1600/images.jpg
Gambar 2.1 mesin gerinda
               
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. 

4.2   Fungsi Mesin Gerinda
    Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
    Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
    Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
    Mengasah alat potong agar tajam.
    Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
     Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain)







4.3   Jenis-Jenis Mesin Gerinda
        1. Mesin Gerinda Permukaan


             
Gambar 2.2 mesin gerinda permukaan
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang diperuntukan untuk membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja kerja kemudian digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya. Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan untuk Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:
1. Gerak putar batu gerinda.            
2. Gerak meja memanjang dan melintang.
3.Gerak pemakanan (feeding).









2. Mesin Gerinda Tangan

                                           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeyLbr2pV_v8B_fO11AqZ3xYYG8-3ExMMfoj9towWBIKk-sjETSpUq5tjBFBDfnHEAG946qu-m7vSW4PWoguSjv82UyWDVGWsRutuqb3fcPh7fc7iHMnqO7egBwnMG0F8ms7Kn5-kJqms/s1600/BSC06013940K0_1.jpg
     Gambar 2.3 mesin gerinda tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.







3. Mesin Gerinda Duduk
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0jg8qqWOe81fqgWh7EUO1qNwmVyUuu66-6zEZo-FwBKyjluEvMj8VL0kksUG4d_Zi2i6sLb8y0H6YfpAwfQB9cV4pmRELNWUB56tOLl1ETRyAGqubIqyEVpd542vOZNqsFoeP572jWVU/s1600/gerinda-3-1.jpg
Gambar 2.4 mesin gerinda duduk

Bukan cuma wc duduk gan, mesin gerinda juga punya yang versi duduknya. Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

4.Mesin Gerinda silindris
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL9IHO8X5tFM-5Z2OtBH7R46nesTEy1KxUvuvvn1UsHGIJv_7vHAWh3Siirx7YKfNSVGB6PDnRf6rCe_H3MqumOudG6G0A8MWAcVccdcAIObCGQH-WaJlXQTBEWc13SylXkj5rL5R5G_4/s1600/Mesin+gerinda+silinder.jpg
Gambar 2.5 mesin gerinda silindris




4.4   Bagian – bagian Utama Mesin Gerinda

http://www.teknikmesin.org/wp-content/uploads/2014/09/Screenshot_22.png
           Gambar 2.6  Bagian utama mesin bubut

Keterangan gambar:
1.      Kepala utama. Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2.      Spindel utama benda kerja (workhead). Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman benda kerja.
3.      Kaki mesin. Sebagai pendukung mesin.
4.      Panel kontrol. Bagian pengatur proses kerja mesin.
5.      Meja bawah. Dudukan meja atas.
6.      Meja atas. Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur sudutnya.
7.      Kepala lepas (tailstock). Menyangga benda kerja pada pencekaman di antara dua senter.
8.      Perlengkapan pendingin. Tempat pengatur aliran cairan pendingin.







4.5     Jenis-Jenis Batu Gerinda dan fungsinya
       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9ciqvx_jXxeYendZPWnSjJloVOSWtEx18XtSDST2ZKYc1XAS6I0HqHxSdwgsHXpRUEKc3_dagaXZFPXsuXJnEwycgf3q1A8ZWRP04MOadejjo3AcgbawhwkuSj5QTNZ6FPxAJdw9BCypj/s400/9pcs-Angle-grinder-accessories-angle-grinder-cut-and-polished-nine-Accessories.jpg
Gambar 2.7  Batu gerinda

Mesin gerinda khususnya gerinda tangan (Angle grinder) memiliki beragam fungsi dan dapat digunakan untuk berbagai macam permukaan. Tinggal menyesuaikan jenis mata gerinda apa yangdigunakan.
Pada artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis mata gerinda serta fungsinya. Ini penting agar Anda tidak salah memilih jenis mata gerinda yang tepat untuk pekerjaan Anda.
Ada lima jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda tangan. Mari kita simak penjelasan berikut.

1. Batu gerinda asah (Grinding Wheel).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjE3pEUpRvOsWG8YxeOyNXVjsBXc7vc7epW1BQvJAvMucydiUjjD2r_-_COM5jmHgCAlt-LJsUyZamdjtJFEXH5BUGEJb94uUHStYXto-BFUZgWf0a3ON_iQInJvYiWZMb-5ok0fP-PZc7/s320/Grinding+wheel+2.1.jpg
Gambar 2.8. Batu gerinda asah
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin gerinda, produk ini (batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa disebut dengan “Grinding wheel” berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun stainless steel. Spesifikasi jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian atas produk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkgqIvCd6Xk6tHATYnLf2-Vxbka8hNOMW4ZJzPkpjM9RtqsNur6Mp8Qk4zaU6m7d_nBmcWGDEtmtwQiSWcSLyi5kxivm9vdzNc6HZAhzi4mYge2IJ4Ux4pKXMN6YbBRQgN4NsFV5s9Gxg_/s400/code.jpg

Gambar 2.9. Kode material penggunaan pada batu gerinda asah.
                           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifyyiyAgl35nxtkRifKbS2oRXkFN5w8YP593ikvuBF4Xk383nKg3A2Cgooj99SyTggcoPj7RLC4WKfl_Zl87p-3BoUr9YsHeAlTxf7ViGRBTlPVbQMfsTEryRQuNcFebF_wFtcEkI4fato/s320/grinding+wheel+app.jpg
                     Gambar 2.10 Aplikasi batu gerinda asah.


3.      Batu gerinda fleksibel (Flexible Disc)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEFExHy9bUMSReUZ8RyxNUxz7wsEEncDpDsipQLYAcirRn3h3tez50H7lmY7-oIDbr1zeWjjSeBSJQEJGBtLFS2RX_ay7yKMFgkJ4iib9d1MdxiLTXXaxqBLWZl0SSGTMLnw2X4K0JZEAc/s400/Flexible+disc+1.jpg
Gambar 2.11 Batu gerinda fleksibel

Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut dengan “Flexible disc” secara fisik memiliki bentuk seperti batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian permukaan memiliki pola/pattern. Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan untuk mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.
Fungsi lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk memotong logam, namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area yang terpotong akan lebih banyak/lebar daripada dengan menggunakan batu gerinda potong.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvg33FqDX66jmB99XwoieAPOMB7aa432lN9ltOWl8cFE30EUMYkoZg_7dnzM0v7XJD7ktbpWtYzhB8k0UfoELZKbcMz9hd3lbAcOxednc7MD3WjvSa78dAZHPHpC1IX2et79OGYXFb94TG/s400/Flexible+disc+app.JPG
Gambar 2.12 Aplikasi penggunaan Fleksible disc.

3. Batu gerinda potong (Cutting Wheel)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRHLemNDGVs6m_K0CJ8dZnneRsdrT7r7bLBahrzgXB87McSBARvFchxfBrVQvpn-R7ucl89YE1_4PddQsw8sWMeQCZ4tVj3b5PSL7vpFGUA2KaF62Hny4g9cl4hUdKOi7cwdnc1SQPF-6W/s320/Cutting+wheels.jpg
Gambar 2.13 Batu gerinda potong.
Batu gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki bentuk paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda ini memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian produknya mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda potong hanya berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk besimildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya menyesuaikan spesifikasi pada produk tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCp4UpeeGJq0E4cRfFel8l-mEaqBq31FpLXAaEcUKgzYqloUnypFEKZJyMRVDNnAd03y8Tbxf0Rx_Q0Oj1KKjdGmL_9Cs0cspTgMPdFlSBrHqGxHRb-qabpJ2exu_fuW93kl0hrErrcpyx/s400/Cutting+wheel+app.jpg
Gambar 2.14 Aplikasi batu gerinda potong.

4. Sikat gerinda (Steel Wire Brush)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU7RBCwk2_kWmEfHlpJjM8kflXK_YZT2HeOeRunZYWHuCFg3ADmd_KVwHa9-6_btBa2oxFZ_9kSG54Ap5wwZq332ck9gWmhyphenhyphenuPkBygVCnzk3mBbKQoY1doQ9bJsbpQEaVC8B1BZyxznwZ5/s1600/cup+brush.gif
          Gambar 2.14 Sikat gerinda.
Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (Steel Wheel Brush) diciptakan berbeda menjadi 2 bentuk,  yaitu rata (Wheel Wire Brush), dan berbentuk mangkuk (Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat gerinda adalah untuk membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari adanya kotoran, seperti karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada permukaan logam. Fungsi lain yang dapat dihasilkan dari sikat gerinda adalah untuk mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan lebih lanjut pada kayu yang telah dihilangkan kulitnya tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw8Ulr4Z3a1vnX_U_Q0PIFcu_HtuccOf2ndrAf1mEwWRcqKWtC1GUben6iwhhMQHcRy_8KwtvEQWX8FsFPt6woRNU2q0U_wu5-Lj8bICLqGl9vrbt0QQx84QgrHa5IO6zSONMRBQdu4vJm/s320/Cup+brushing+app.jpg
Gambar 2.15 Aplikasi sikat gerinda (Cup brush).

5. Ampelas gerinda susun (Flap Disc)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb0yG2j1X7lO-LyiAMvZUKjNvhnmtGpvoyicdBRL4tnininuL83clbNEcqI2rHAlU7uBsKLmz4RRBzwZ_u2Zg5zBc9caaLu24bZeeV0DCXdHaJ73l7knAL_OsiVjkso5Tz6SH2e7y7uFbc/s320/Flap+disc.jpg
Gambar 2.16 Ampelas gerinda susun (flap disc.)
“Flap disc”, atau biasa disebut dengan ampelas gerinda susun, merupakan alat yang berfungsi untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun pada permukaan kayu. Proses pengikisan permukaan dengan menggunakan ampelas gerinda susun bertujuan untuk menghasilkan finishing permukaan yang rata dan halus/mengkilap.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWXnXMgv7vrcV-Kw4NXhu-80iW013zoqvR2Y7I7-giYFv5LMsbaJumQSr4HV8GMAm2QupXqiVQjcPgDNKQNUUGvFisZuoX1T0NvhRMOSetmHHEDzmERrhFGx0-CeI-w19cIodHO_4SJ7s6/s320/Flapdisc+app.jpg

                            Gambar 2.17 Aplikasi ampelas gerinda susun.

BAB VII
PENUTUP
7.1   Kesimpulan
 Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan membelah benda kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga  bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi pada dasarnya kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem pengerjaan suatu  benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
7.2 Saran
 Sebagai anak teknik kita dituntut untuk mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.















DAFTAR PUSTAKA
Rachman Abdul (1984). Penambatan gerinda, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.
Gain Jhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing Company. National Library of Australia
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.
Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria



2 comments: