LAPORAN
PRAKTEK TEKNIK PERAWATAN MEKANIK
MESIN
GERINDA (GRINDING
MACHINES)

Oleh
:
Nama : Wahyu Islami (18TPM030)
Mata Kuliah : Teknik Perawatan Mekanik
Dosen Pembimbing :
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN
AKADEMI
KOMUNITAS INDUSTRI MANUFAKTUR
BANTAENG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke
hadirat Allah SWT, atas semua rahmat nikmat serta hidayah-Nya yang telah di
limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini dengan
tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan laporan dengan
judul “ Perawatan
Alat Mekanik ”.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya, Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih
baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga laporan ini dapat
bermanfaat. Terima kasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan
masalah.................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
BAB II TEORI DASAR JENIS - JENIS PERAWATAN
2.1 Pengertian Perawatan..........................................................................
2.1 Pengertian Perawatan..........................................................................
2.2 Tujuan
Perawatan................................................................................
2.3
Cara Cara Perawatan...........................................................................
2.4
Jenis Jenis Perawatan..........................................................................
2.5
Kaidah Perawatan...............................................................................
BAB III PERAWATAN
YANG DIRENCANAKAN
3.1
Perawatan Korektif (Corrective
Maintenance)....................................
3.2
Perawatan Preventif (Preventive
Maintenance)...................................
BAB IV PERAWATAN
MESIN (MESIN GERINDA DUDUK)
4.1 Pengertian Mesin Gerinda...................................................................
4.1 Pengertian Mesin Gerinda...................................................................
4.2 Fungsi Mesin
Gerinda.........................................................................
4.3 Jenis Jenis Mesin
Gerinda...................................................................
4.4 Bagian Bagian Mesimn
Gerinda.........................................................
4.5 Jenis-Jenis Batu Gerinda dan fungsinya.............................................
BAB V PENGONTROLAN
DAN PENCATATAN (KATRU INSPEKSI)
BAB VI HASIL INSPEKSI
DAN METODE PERAWATAN
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan.........................................................................................
7.1 Kesimpulan.........................................................................................
7.2
Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mesin gerinda (grinding machines) merupakan
sebuah alat yang digunakan untuk proses pemotongan logam secara abrasive melalui
gesekan antara material abrasivedengan benda kerja/ logam. Selain
untuk memotong logam/ benda kerja sesuai ukuran, proses gerinda ini juga
untuk finishing (memperhalus dan membuat ukuran yang akurat
pada permukaan benda kerja). Menggerinda dapat juga digunakan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, serta dapat juga digunakan untuk
menyiapkan permukaan benda kerja yang akan dilas. Mesin gerinda terutama
dirancang untuk menyelesaikan suku cadang yang permukaannya silindris, datar
atau penyelesaian permukaan dalam (Amstead, 1992).
Menggerinda merupakan perbandingan antara memutar dan
menggilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart
tabel atau grafik. Kepastian presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam
penyelesaian dengan bentukan chip pada dimensi submicron yang
terjadi oleh proses ekstruksi, ini cenderung akan memberikan proses
variabilitas pada permukaan benda kerja yang tidak seimbang. Hal ini
dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil, pendinginan yang tidak konsisten,
dll. Meskipun demikian, dengan 2 peralatan penggerindaan yang lebih kompeten
maka performanya dapat dikontrol dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang
diijinkan (Marinescu, 2004). Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda
tersebut maka diperlukan pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya.
Penggerindaan bukan suatu proses yang lepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut
ialah kerusakan yang berkenaan dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi
dan keausan roda gerinda yang cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini
dengan tepat maka dibantu oleh pemahaman yang benar dan saling mempengaruhi
dari faktor-faktor menggerinda. Permasalahan yang biasa ditemui dianalisa
didalam proses agar dapat berhasil menunjukan bagaimana parameter-perameter itu
dapat dioptimalkan dan diperbaiki kualitas gerinda.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian Perawatan ?
2. Tujuan Perawatan ?
3. Cara Cara Perawatan ?
4. Jenis Jenis Perawatan ?
5.
Kaidah Perawatan ?
6. Perawatan Korektif ?
7. Perawatan Preventif /
8. Apa itu mesin gerinda
9. Jenis-jenis mesin gerinda?
10. Bagian-bagian utama mesin gerinda?
11. Jenis-jenis
batu gerinda berserta fungsinya?
12. Rumus
teori perhitungan mesin gerinda ?
1.3
Tujuan
Laporan ini dibuat dengan
tujuan sebagi tugas akhir mata kuliah praktek perawatan mekanik agar
dapat mengetahui lebih banyak tentang mesin gerinda tangan beserta cara
pengoperasiannya agar mempunyai dasar pengetahuan dan pengalaman sehingga
memudahkan kita pada saat melaksanakan proses penggerindaan dengan penggunaan
roda gerinda yang sesuai dengan material benda kerja yang akan digerinda dan
bermanfaat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
BAB II
TEORI DASAR JENIS JENIS PERAWATAN
TEORI DASAR JENIS JENIS PERAWATAN
2.1 Pengertian Perawatan
Perawatan menurut supandi (1990) adalah
suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas peralatan agar tetap berfungsi dengan baik seperti
dalam kondisi sebelumnya.Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik beberapa
kesimpulan, bahwa :
- Fungsi
perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi.
- Peralatan
yang dapat digunakan terus untuk berproduksi adalah hasil adanya
perawatan.
- Aktivitas
perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan
pekerjaan, cara penanganan dan lain-lain.
- Aktivitas
perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.
Kegiatan
perawatan dilakukan untuk perbaikan yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu
kondisi ke kondisi lain yang lebih baik. Banyaknya pekerjaan perawatan yang
dilakukan tergantung pada :
- Batas
kualitas terendah yang dijinkan dari suatu komponen.
Sedangkan
batas kualitas yang lebih tinggi dapat dicapai dari hasil pekerjaan perawatan.
- Waktu
pemakaian atau lamanya operasi yang menyebabkan berkurangnya kualitas
peralatan.
Dalam
hal ini komponen (peralatan) dapat menjadi sasaran untuk terkena
tekanan-tekanan, beban pakai, korosi dan pengaruh-pengaruh lain yang bisa
mengakibatkan menurunnya atau kehilangan kualitas lain yang mengakibatkan
menurunnya atau kehilangan kualitas, sehingga kemampuan komponen berkurang
ketahanannya.
Istilah
perawatan dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan untuk menjaga atau
memperbaiki setiap fasilitas, seperti
bagian dari pabrik, peralatan, gedung beserta isinya, sehingga mencapai
standar yang dapat diterima.
Dalam hal ini
gabungan dari istilah “perawatan” dan “perbaikan” (maintenance and repair)
sering digunakan karena sangat erat hubungannya. Maksud dari penggabungan
tersebut ialah:
- Perawatan
sebagai aktivitas untuk mencegah kerusakan.
- Perbaikan
sebagai aktivitas untuk memperbaiki kerusakan.
2.2.
Tujuan Perawatan
Tujuan dilakukannya kegiatan
perawatan (maintenance) adalah
sebagai berikut :
- Memungkinkan
tercapainya mutu produk dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian,
pelayanan (service) dan
pengoperasian peralatan secara tepat.
- Meminimalkan
biaya total produksi yang secara langsung dapat dihubungkan dengan
pelayanan dan perbaikan.
- Memperpanjang
waktu pakai suatu mesin atau peralatan.
- Meminimumkan
frekuensi dan kuatnya gangguan-gangguan terhadap proses operasi.
- Menjaga
agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan.
- Meningkatkan
kapasitas, produktivitas, dan efisiensi dari sistem yang ada.
Untuk
dapat menjaga/mempertahankan kondisi mesin-mesin dalam keadaan siap pakai, pada
umumnya langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
·
Mengadakan pemeriksaan
yang teratur untuk mencegah terjadinya kerusakan.
·
Mendesain mesin dan
peralatan yang dapat menunjang kemudahan pemeriksaan dan perbaikan mesin-mesin
tersebut.
·
Menyediakan perlengkapan
perawatan yang cukup bagi petugas teknisi.
·
Menggunakan kebijakan
perawatan pencegahan dengan mengganti komponen-komponen yang kritis sebelum
mengalami kerusakan total.
·
Memelihara suku cadang
sehingga selalu berada dalam kondisi baik dan siap pakai.
2.3. Cara Cara Perawatan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan
pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi dua cara :
- Perawatan
yang direncanakan (Planned
Maintenance).
Pengorganisasian
pekerjaan perawatan yang dilakukan dengan pertimbangan ke masa depan,
terkontrol dan tercatat.
- Perawatan
yang tidak direncanakan (Unplanned
Maintenance).
Cara
pekerjaan perawatan darurat yang tidak direncanakan (Unplanned emergency maintenance).
2.4 Jenis
Jenis Perawatan
Bentuk-bentuk perawatan (Supandi;1990) dibagi
kedalam beberapa kelompok yaitu :
A. Perawatan
Preventif (Preventive Maintenance).
Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif). Perawatan preventif
dimaksudkan juga untuk mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan
kecil, pelumasan dan set up sehingga
peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan.
Perawatan preventif dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan.
Kegiatan
preventive maintenance dibagi menjadi
dua kelompok :
1. Subjective Monitoring
Monitoring
yang dilakukan dengan menggunakan indera seperti mendengarkan, melihat,
menyentuh, merasakan, dan membaui, kemudian mengestimasi kondisi berdasarkan
indera tersebut. Perawatan ini bersifat subjektif karena bergantung pada
keahlian operator dalam memonitor kondisi mesin.
2. Objective Condition
Monitoring
Monitoring
yang dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh alat ukur. Pada metode
ini perawatan dilakukan dengan cara memasangkan alat ukur pada peralatan/mesin
yang tidak sedang beoperasi, kemudian sensor dari alat ukur tersebut akan
memberikan informasi bila terjadi penyimpangan.
B. Perawatan
Korektif (Corrective Maintenance).
Pekerjaan
perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas
sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Perawatan korektif termasuk
dalam cara perawatan yang direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini
dapat mengadakan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan
problema yang merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
C. Perawatan
Berjalan (Running Maintenance).
Perawatan
yang dilakukan pada saat fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
Perawatan berjalan ini termasuk cara perawatan yang direncanakan untuk
diterapkan pada peralatan dalam keadaan operasi.Perawatan dalam kondisi
berjalan diterapkan pada mesin-mesin yang harus beroperasi terus menerus dalam
proses produksi. Kegiatan perawatan monitoring secara aktif. Diharapkan dari
hasil dari perbaikan yang dilakukan secara cepat dan terencana ini dapat
menjamin kondisi proses produksi tanpa adanya gangguan yang mengakibatkan
kerusakan.
D. Perawatan
Prediktif (Predictive Maintenance)
Perawatan
prediktif dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam
kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif
dilakukan dengan bantuan panca indera atau dengan alat-alat monitor canggih.
Teknik-teknik
dan alat bantu yang dipakai dalam memonitor kondisi ini adalah untuk efisiensi
kerja agar kelainan yang terjadi dapat diketahui dengan cepat dan tepat.
Perawatan dengan sistem monitoring sangat penting dilakukan untuk mendapatkan
hasil yang realistis tanpa melakukan pembongkaran total untuk menganalisisnya
E. Perawatan
Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown
Maintenance)
Perawatan
ini dilakukan setelah terjadi kerusakan, dan untuk memperbaikinya harus
disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. Beberapa
peralatan pabrik yang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah dari proses
yang lainnya, tidak akan langsung mempengaruhi seluruh proses produksi apabila
terjadi kerusakan. Untuk peralatan tersebut tidak perlu diadakan perawatan ,
karena biaya perawatan lebih besar daripada biaya kerusakannya.
F. Perawatan
Darurat (Emergency Maintenance)
Perbaikan
yang segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tak terduga.
Perawatan darurat ini termasuk cara perawatan yang tidak direncanakan. (unplanned maintenance).
Gambaran
hubungan masing-masing perawatan terlihat pada gambar 2.1
![]() |
Gambar
2.1 Hubungan antara berbagai bentuk
perawatan
Sumber : Supandi (1990)
Sumber : Supandi (1990)
Pada
dasarnya, tidak semua bentuk perawatan cocok diterapkan pada setiap mesin atau
peralatan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan beberapa pertimbangan dalam memilih
metode peramalan yang tepat, karena pemilihan strategi perawatan yang sesuai
dapat menghasilkan kondisi mesin/peralatan yang optimum. Terdapat beberapa
faktor yang dapat dijadikan acuan dalam memilih metode perawatan yang cocok,
yaitu :
- Jumlah
mesin/peralatan yang digunakan.
- Umur
masin-masin mesin yang digunakan.
- Tingkat
produksi perusahaan.
- Tingkat
keahlian teknisi yang dimiliki perusahaan.
Pelaksanaan
kegiatan perawatan tidak terlepas dari penjadwalan perawatan. Penjadwalan
perawatan untuk tiap komponen pada setiap mesin dapat berbeda, bergantung pada
lamanya selang waktu kerusakan dan kapasitas kerja yang dimiliki mesin atau
komponen yang bersangkutan.
Oleh
karena itu, penggunaan nilai mean time to
failure (MTTF) sebagai acuan dalam membuat penjadwalan perawatan sangatlah
penting untuk menghindari terjadinya tindakan perawatan yang terlalu sering
atau perawatan yang jarang dilakukan. Apabila tindakan perawatan terlalu sering
dilakukan, maka dapat menimbulkan pemborosan baik dari segi biaya, tenaga
kerja, maupun waktu. Sedangkan bila tindakan perawatan jarang dilakukan maka
kemungkinan terjadinya kerusakan dini pada suatu mesin atau komponen akan
semakin besar.
2.5 Kaidah Perawatan
Kaidah perawatan merupakan acuan dalam
melaksanakan kegiatan perawatan yaitu sebagai bahan untuk melakukan analisa
awal terhadap mesin atau sistem yang akan dirawat. Acuan-acuan tersebut
meliputi acuan-acuan tentang apa yang dimaksud dengan perawatan sistem,
kelaikan sistem, kemampuan operasional, kesiapan sistem (Availability), keandalan sistem (Reliability) dan penggunaan sumber daya.
- Perawatan
Sistem
Perawatan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar sistem berada selalu dalam
keadaan siap pakai (Serviceable) atau
memulihkan kembali kondisi sistem kedalam kondisi siap pakai.
- Kelaikan
Sistem
Kelaikan
sistem adalah kemampuan terancang pada suatu sistem untuk melaksanakan
fungsinya secara aman dan dalam batasa-batas kondisi operasional yang telah
ditetapkan, ditentukan oleh besaran konfigurasi, standar konstruksi,
spesifikasi performansi dan spesifikasi teknis.
- Kemampuan
Operasional
Kemampuan
operasional adalah kemampuan yang dimiliki oleh mesin/sistem untuk melakukan
bermacam-macam operasi sesuai dengan yang diharapkan atau diperlukan.
- Kesiapan
(Availability)
Kesiapan
(availability) adalah keadaan siat
suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah (kuantitas) maupun kualitas sesuai
dengan kebutuhan yang digunakan untuk melaksanakan proses operasi. Kesiapan (avalability) tersebut dapat digunakan
untuk menilai keberhasilan atau efektifitas dari kegiatan perawatan yang telah
dilakukan.
- Keandalan
(Reliability)
Keandalan
(reliability) merupakan kemungkinan
suatu sistem atau peralatan mampu melaksanakan misi atau fungsi tertentu pada
kondisi tertentu tanpa adanya kegagalan.
- Penggunaan
Sumber Daya
Kriteria
efisiensi erat kaitannya dengan penggunaan sumber daya seefisien mungkin,
sehingga setiap kegiatan perawatan yang tidak menimbulkan dampak positif baik
terhadap kesiapan sistem maupun kesiapan operasional yang dinilai tidak efisien
harus dihindari atau bahkan dikurangi seminimal mungkin.
BAB III
PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN
PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN
Dalam proses perawatan mesin gerinda
terdapat perawatan yang di rencanakan adapun perawatan yang di rencanakan
sebagai berikut adalah perawatan korektif dan perawatan preventif :
3.1 Perawatan Korektif (Corrective Maintenance).
Pekerjaan perawatan yang dilakukan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga mencapai standar
yang dapat diterima. Perawatan korektif termasuk dalam cara perawatan yang
direncanakan untuk perbaikan. Dalam perawatan ini dapat mengadakan
peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau
modifikasi rancangan peralatan agar lebih baik. Menghilangkan problema yang
merugikan untuk mencapai kondisi operasi yang lebih ekonomis.
3.2 Perawatan Preventif (Preventive Maintenance).
Pekerjaan
perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara
perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Perawatan
preventif dimaksudkan juga untuk
mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up sehingga peralatan atau
mesin-mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif
dilaksanakan sejak awal sebelum terjadi kerusakan.
BAB IV
PERAWATAN MESIN GERINDA
PERAWATAN MESIN GERINDA
4.1
Pengertian Mesin Gerinda
Gambar 2.1 mesin gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong
ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip
kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja
sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
4.2
Fungsi Mesin Gerinda
Memotong
benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
Menghaluskan
dan meratakan permukaan benda kerja.
Sebagai
proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
Mengasah
alat potong agar tajam.
Menghilangkan
sisi tajam pada benda kerja.
Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain)
4.3
Jenis-Jenis Mesin Gerinda
1. Mesin Gerinda Permukaan
![]() |
Gambar
2.2 mesin gerinda permukaan
Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang
diperuntukan untuk membuat bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah
benda kerja yang diletakan di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya
mesin gerinda ini digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya
bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja kerja kemudian
digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar
dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya.
Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan untuk Parallel block,
Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja utama dari mesin surface
grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja dan gerak rotasi dari tool.
Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara
garis besar mempunyai tiga gerakan utama, yaitu:
1.
Gerak putar batu
gerinda.
2.
Gerak meja memanjang dan melintang.
3.Gerak
pemakanan (feeding).
2. Mesin Gerinda Tangan
Gambar 2.3 mesin gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi
untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda
kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda
kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk
lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja
untuk dilas, dan lain-lain. Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan
kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda,
yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang
sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan untuk
memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk
memotong.
3. Mesin Gerinda Duduk
Gambar
2.4 mesin gerinda duduk
Bukan cuma wc duduk gan, mesin gerinda juga punya yang
versi duduknya. Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor,
tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah
pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.
Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat
perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat suku
cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi
turbin dan mesin lainnya.
4.Mesin Gerinda silindris
Gambar 2.5 mesin gerinda silindris
4.4
Bagian – bagian Utama Mesin Gerinda

Gambar 2.6 Bagian utama mesin bubut
Keterangan gambar:
1.
Kepala utama. Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda.
2.
Spindel utama benda
kerja (workhead). Bagian yang mengatur kecepatan putar
dan pencekaman benda kerja.
3.
Kaki mesin. Sebagai pendukung mesin.
4.
Panel kontrol. Bagian pengatur proses kerja mesin.
5.
Meja bawah. Dudukan meja atas.
6.
Meja atas. Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur
sudutnya.
7.
Kepala lepas
(tailstock). Menyangga benda kerja pada pencekaman di
antara dua senter.
8.
Perlengkapan
pendingin. Tempat pengatur aliran cairan pendingin.
4.5
Jenis-Jenis Batu Gerinda dan
fungsinya
Gambar 2.7 Batu
gerinda
Mesin gerinda khususnya gerinda tangan (Angle grinder) memiliki beragam fungsi dan dapat digunakan untuk berbagai macam permukaan. Tinggal menyesuaikan jenis mata gerinda apa yangdigunakan.
Pada
artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis mata gerinda serta fungsinya. Ini
penting agar Anda tidak salah memilih jenis mata gerinda yang tepat untuk
pekerjaan Anda.
Ada
lima jenis pengerjaan yang umum dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda
tangan. Mari kita simak penjelasan berikut.
1.
Batu gerinda asah (Grinding Wheel).
Dari sekian banyak jenis kelengkapan untuk mesin
gerinda, produk ini (batu gerinda) merupakan produk yang paling banyak
dibutuhkan dan digunakan pada proses pengerjaan logam. Batu gerinda atau biasa
disebut dengan “Grinding wheel” berfungsi untuk mengikis
permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun stainless steel. Spesifikasi
jenis batu gerinda biasanya tertera pada label di bagian atas produk.
|
|||
|
Gambar 2.9. Kode
material penggunaan pada batu gerinda asah.
|
|||
|
Gambar 2.10 Aplikasi
batu gerinda asah.
|
3. Batu gerinda fleksibel (Flexible Disc)
Batu gerinda fleksibel, atau biasa disebut
dengan “Flexible disc” secara fisik memiliki bentuk seperti
batu gerinda asah, namun lebih tipis dengan bagian permukaan memiliki pola/pattern.
Batu gerinda jenis ini biasanya digunakan untuk mengikis permukaan logam khusus
pada area-area yang terbatas/sempit.
Fungsi
lain dari batu gerinda fleksibel adalah dapat digunakan untuk memotong logam,
namun kelemahan yang dihasikan dari fungsi ini, adalah area yang terpotong akan
lebih banyak/lebar daripada dengan menggunakan batu gerinda potong.
3. Batu gerinda
potong (Cutting Wheel)
Batu
gerinda potong atau disebut dengan “Cutting wheel” memiliki
bentuk paling berbeda dibandingkan dengan batu gerinda lainnya. Batu gerinda
ini memiliki bentuk yang datar, dengan ketebalan yang dimiliki pada varian
produknya mulai dari 3 mm hingga 8 mm. Sesuai dengan fungsinya, batu gerinda
potong hanya berfungsi untuk melakukan pemotongan pada media logam, baik untuk
besimildsteel, baja, hingga stainless steel, dengan tentunya
menyesuaikan spesifikasi pada produk tersebut.
4.
Sikat gerinda (Steel Wire Brush)
Berdasarkan jenisnya produk sikat gerinda (Steel Wheel
Brush) diciptakan berbeda menjadi 2 bentuk, yaitu rata (Wheel Wire
Brush), dan berbentuk mangkuk (Cup Wire Brush). Fungsi dari sikat
gerinda adalah untuk membersihkan bagian-bagian permukaan logam dari adanya
kotoran, seperti karat, kerak, serta akibat proses oksidasi pada permukaan
logam. Fungsi lain yang dapat dihasilkan dari sikat gerinda adalah untuk
mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan
lapisan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan pemrosesan lebih lanjut pada kayu
yang telah dihilangkan kulitnya tersebut.
5.
Ampelas gerinda susun (Flap Disc)
“Flap disc”,
atau biasa disebut dengan ampelas gerinda susun, merupakan alat yang berfungsi
untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun pada permukaan kayu.
Proses pengikisan permukaan dengan menggunakan ampelas gerinda susun bertujuan
untuk menghasilkan finishing permukaan yang rata dan
halus/mengkilap.
![]() |
Gambar 2.17
Aplikasi ampelas gerinda susun.
BAB VII
PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Mesin potong diantaranya yaitu, mesin gerinda
adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong, meratakan dan
membelah benda kerja.Selain itu mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi
untuk menggerinda benda kerja. Menggerinda juga bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan. Jadi pada dasarnya
kita dalam menggunakan mesin harus disesuaikan dulu dengan cara sistem
pengerjaan suatu benda agar hasilnya mampu sempurna dan presisi
sesuai dengan yang diharapkan.
7.2
Saran
Sebagai anak teknik kita dituntut untuk
mengoprasikan mesin, namun dengan catatan kita harus tahu dan paham kegunaannya
mesin tersebut. Selain tahu cara mengoprasikannya kita juga harus mampu
membedakan mesin-mesin berdasarkan fungsi dan kegunaannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rachman Abdul (1984). Penambatan
gerinda, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan
Logam, Bandung: Tarsito.
Gain Jhon, (1996). Engenering
Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing Company. National
Library of Australia
Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan
Logam, Bandung: Tarsito.
Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik
Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
Fitting and Machining Volume
2:Education Department Victoria


















Knp tdk ad nama ku
ReplyDeleteBAB V MANA?
ReplyDelete